الجمعة، 15 فبراير 2013

Bahaya NARKOBA!!!


BAHAYA GANJA

Bahaya ganja

Semakin banyak kes dilaporkan bahawa penghisap ganja menghadapi kesusahan untuk berhenti daripada tabiat mereka.Ini adalah akibat penggunaan ganja yang dikatakan menyeronokkan.Penghisap ganja terpaksa menambah jumlah ganja yang dihisap kerana daya tahan mereka terhadap dadah tersebut meningkat.
Penghisap ganja tidak dapat mengawal jumlah ganja yang digunakan.Hidup mereka tertumpu kepada ganja dan mereka terus menggunakannya walaupun tanda-tanda ganja merosakkan mereka.Ini merupakan bukti bahawa pergantungan secara psikologikal telah berlaku.
Terdapat juga bukti yang menunjukkan bahawa gejala tarikan seperti marah-marah,tidak boleh tidur,sakit perut dan hilang selera makan berlaku kepada penghisap ganja kronik yang cuba untuk berhenti menghisap ganja.Ini menunjukkan bahawa ganja juga boleh mendatangkan pergantungan secara fizikal.

Suatu penelitian tentang ganja dan kesehatan jiwa menyebutkan bahwa penggunaan narkoba meningkatkan risiko timbulnya sakit jiwa hingga lebih dari 40 persen. Para dokter, sebagaimana dimuat “The Lancet”, minta pihak-pihak yang berwenang untuk masalah kesehatan, mengingatkan kaum muda tentang risiko ganja terhadap pikiran.
Kesimpulan tersebut berdasarkan tinjauan terhadap 35 penelitian yang meneliti frekwensi sizofrenia, khayalan, halusinasi, kekacauan pikiran dan sakit kejiwaan lainnya yang dialami para pemakai ganja. Pengguna ganja ternyata 41 persen lebih mungkin mengalami hal-hal tersebut dibanding mereka yang tak pernah merokok. Risikonya relatif bertambah seiring banyaknya pemakaian.
Pemakai yang sangat sering menghisap ganja dua kali lebih besar kemungkinannya mengalami gejala itu dibanding yang bukan pemakai. Studi itu juga mengamati risiko depresi, kegelisahan dan kondisi emosional lainnya, namun belum ada bukti yang pasti untuk mengaitkannya dengan ganja.
Para penulis laporan itu mengatakan bahwa mereka telah berusaha sebaik mungkin namun tetap ada kemungkinan bahwa penelitian itu terpengaruh “faktor-faktor pengacau” yang sudah biasa ada dalam penelitian tentang pengaruh ganja.
Namun, laporan tersebut mengemukakan bahwa sekarang telah ada bukti yang pasti untuk memperingatkan kaum muda bahwa narkoba dapat menyebabkan sakit jiwa. “Para pembuat kebijakan harus memberikan peringatan terhadap masyarakat tentang bahaya ganja. Kami yakin bahwa sekarang ada cukup bukti untuk mengumumkan kepada masyarakat bahwa penggunaan ganja dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit jiwa di kemudian hari,” katanya
Di Inggris, 40 persen orang dewasa muda dan remaja pernah memakai ganja. Jika dihitung-hitung, sekitar 14 persen kasus kejiwaan kaum muda di Inggris dapat dihindari jika tidak ada pemakaian ganja. Penelitian itu dipimpin Theresa Moore dari University of Bristol, dan Stanley Zammit dari Cardiff University.
Mereka tak memasukkan penelitian terhadap orang yang kecanduan atau yang punya catatan masalah kejiwaan, selain mengabaikan pasien yang mendapat ganja saat pengobatan medis serta tak memasukkan narapidana sebagai sampel. Masalah besar bagi penelitian tersebut adalah ganja merupakan barang terlarang sehingga kekuatan dan dosisnya bermacam-macam, berbeda dengan tembakau yang merupakan barang resmi, demikian laporan AFP yang dilansir Antara

1 Rokok Ganja Sama Bahayanya dengan 20 Rokok Tembakau

Banyak perokok yang ingin mengurangi kerusakan paru-parunya dengan berpindah ke rokok ganja karena rokok ganja dianggap lebih ringan efeknya terhadap paru-paru daripada rokok tembakau.

Dalam laporan yang dibuat sebuah badan amal dari Inggris juga disebutkan sepertiga orang masih berpikir bahwa ganja itu tidak berbahaya.

Padahal sebenarnya rokok ganja 20 kali lebih bersifat karsinogenik daripada rokok berbahan tembakau.

Laporan dari badan bernama British Lung Foundation tersebut menyatakan adanya 'ketidaksambungan yang mengkhawatirkan' antara persepsi publik terhadap obat yang dianggap aman dan 'dampak serius, bahkan fatal yang bisa saja dimiliki obat tersebut'.

Secara detail disebutkan bahwa hampir 9 dari 10 orang berpikir rokok tembakau lebih merusak kesehatan dibandingkan rokok ganja.

Dalam laporannya, badan amal ini juga melampirkan bukti ilmiah yang ada terkait dampak kesehatan dari merokok ganja.

Bukti yang kuat itu pun menunjukkan bahwa merokok ganja memang bisa memberikan kontribusi munculnya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sistem pernafasan, termasuk kanker paru-paru, TBC dan bronkitis akut.

Merokok ganja juga 'sangat berkaitan' dengan adanya penekanan pada sistem kekebalan tubuh dan penyakit jantung jika dikonsumsi dalam kurun waktu yang cukup lama.

"Generasi muda yang merokok ganja tidak menyadari bahwa setiap batang rokok ganja yang mereka hisap meningkatkan peluang untuk terkena kanker paru-paru sama banyaknya dengan 20 batang rokok tembakau," ungkap kepala eksekutif British Lung Foundation, Dame Helena Shovelton seperti dilansir dari The Telegraph.

"Ini bukan masalah sepele karena ganja merupakan salah satu obat rekreasional yang paling banyak digunakan di Inggris dengan hampir sepertiga dari populasi telah mencobanya," tambahnya.

Tak hanya membuat laporan, badan amal ini pun menyerukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan dampak jangka panjang merokok ganja terhadap kesehatan.



ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق